13 Agustus 2008

Makanan “Lima Warna” Menguntungkan Kesehatan


Dalam budaya Tiongkok, makanan dan obat-obatan sangat berhubungan erat. Pengobatan tradisional Tiongkok dalam prakteknya sangat menekankan keseimbangan tubuh manusia demi tercapainya perbaikan sistem tubuh dan organ. Keseimbangan ini merujuk pada Yin dan Yang. Nutrisi dari sedikitnya lima macam warna makanan merupakan aspek penting dalam memperoleh keseimbangan Yin dan Yang.

Ketika prinsip-prinsip Yin dan Yang relatif tidak dikenal dalam dunia Barat, kebudayaan Tiongkok telah mempraktekannya sejak abad ketiga. Lebih dari 3000 tahun lalu, Kaisar Huang menulis dalam buku klasiknya mengenai pengobatan internal, Huangdineijing, yang mengatakan apabila orang menginginkan kesehatan dan umur panjang, mereka harus mengonsumsi makanan dengan “lima warna, lima rasa dan lima aroma”.

Makanan multi warna sangat penting dalam pengobatan dan kuliner Tiongkok, yang dipercaya bahwa warna (merah, kuning, hijau, putih dan hitam) berkaitan dengan organ vital tubuh (yakni jantung, limpa, hati, paru dan ginjal). Warna tersebut juga berkaitan dengan lima elemen utama dalam budaya Tiongkok, yakni api, tanah, kayu, air dan logam yang dapat kita temui di alam.

Dr. Ming Zhou, seorang ahli penyakit dalam (internis) Tiongkok mengatakan, didalam pengobatan Tiongkok tidak hanya menekankan pentingnya mencapai sebuah keseimbangan tubuh manusia, akan tetapi juga harmonisasi dengan alam. Inilah sebabnya mengapa kaitan warna dan organ dengan kelima elemen ini sangat penting.

Menurut Dr. Zhou, kelompok warna makanan yang menguntungkan bagi organ manusia adalah sebagai berikut:

Putih (logam) :
Makanan berwarna putih dapat memberikan orang perasaan yang bersih dan memurnikan paru-paru. Mereka bagus untuk menenangkan emosi dan penglihatan. Kelompok makanan berwarna putih misalnya bengkoang, jamur, bawang bombay, parsnips (semacam wortel berwarna putih dan memiliki rasa yang kuat), kembang kol, bawang merah (shallot) dan lobak China (tumips)

Hijau (kayu) :
Hijau adalah warna kehidupan dan memiliki pengaruh yang kuat terhadap hati (liver). Ini adalah mata rantai paling fundamental dalam rantai makanan. Lagipula makanan berwarna hijau merupakan sumber makanan bagi manusia dan hewan. Kelompok makanan berwarna hijau misalnya buah alpukat, bayam, anggur hijau dan brokoli.

Hitam (air) :
Warna hitam berhubungan dengan ginjal. Ginjal adalah organ yang paling dapat menimbulkan kematian diantara kelima organ, dan merupakan asal mula kehidupan. Kelompok makanan berwarna hitam misalnya jamur hitam, jamur kuping, timun laut, telur hitam/pidan (kuliner khas Tiongkok, dibuat dari telur ayam, bebek atau puyuh), wijen hitam dan beras hitam.

Merah (api) :
Warna merah mempengaruhi jantung. Mengonsumsi lebih banyak makanan berwarna merah dapat membantu sistem kekebalan tubuh dan mencegah flu. Kelompok makanan berwarna merah misalnya apel merah, stroberi, tomat dan bit.

Kuning (tanah):
Warna Kuning berkaitan dengan limpa. Limpa bertugas mengubah dan mengantarkan energi dari makanan dan minuman ke seluruh tubuh. Kelompok makanan berwarna kuning misalnya jagung, lada kuning, melon kuning dan nanas.

Manfaat dari makanan kaya warna juga dikenal oleh ahli nutrisi Barat. Dietary Guidelines for Americans 2005, merekomendasikan untuk menambahkan makanan kaya warna ke dalam menu mereka, yakni sayuran hijau tua, sayuran berwarna jingga, kacang-kacangan, buah-buahan, padi-padian dan produk susu rendah lemak. Petunjuk ini dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat Amerika serta Departeman Pertanian AS.

Marla Caplon, ahli nutrisi dan supervisor Divisi Makanan dan Pelayanan Nutrisi untuk Montgomery County Public Schools di Maryland, membenarkan bahwa makanan kaya warna secara nyata dapat menyehatkan tubuh.

Menurut Caplon, buah dan sayuran berwarna jingga dan kuning, kaya akan beta karoten, vitamin A, serta kandungan vitamin Cnya mengandung antioksidan yang dapat menetralisasi radikal bebas. Sayuran hijau kaya akan phytochemicals dan merupakan sumber yang baik dari zat besi, kalsium, vitamin K, A dan C. Buah dan sayur berwarna biru dan ungu mengandung anthocyanins, yang bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung, stroke dan beberapa tipe kanker. Sedangkan kelompok berwarna merah mengandung lycopene, sebuah antioksidan yang dapat mencegah penyakit kanker. Makanan yang mengandung lycopene tinggi juga dapat membantu mengurangi komplikasi dan mengontrol tekanan darah tinggi. Kelompok berwarna putih mengandung allicin, yang diketahui dapat membantu menurunkan kadar gula dalam darah serta memiliki zat anti radang yang menakjubkan dan kaya zat anti bakteri. Kelompok ini juga mengandung antioksidan yang mujarab, yang dapat mencegah penyakit kanker dan jantung.

Caplon juga menambahkan bahwa makanan kaya warna lebih menarik dan menambah selera makan.

Lalu bagaimana cara terbaik untuk membuat makanan multi warna?
Edward Shen, pemilik restauran Seven Seas di Rockville, Maryland, sangat memperhatikan hidangan multi warna ini dan telah menjadi konsep utama dalam menyajikan menu di rumah makannya.

Pebinis restauran selama 21 tahun ini, selalu merekomendasikan kepada pelanggannya untuk memesan paketan menu sehatnya.

“Makanan yang tersaji di meja harus seperti palet pelukis. Untuk menciptakan menu, harus mengandung getaran warna dan juga nutrisi, Anda perlu bereksperimen dengan bahan-bahan yang berbeda. Mix and macth dibutuhkan untuk melihat warna dan rasa menyatu dengan baik,” kata Shen.

“Gunakan kelima kelompok warna tersebut dalam menyajikan hidangan kepada keluarga Anda. Apabila Anda memasak sebuah hidangan yang menggunakan satu atau dua warna saja, keluarkan kreativitas Anda. Tambahkan beberapa warna agar tampak lebih menarik.”

“Misalnya, jika Anda membuat masakan daging sapi dengan bawang saja, maka racikan tersebut akan tampak menjemukan dan tak berselera. Oleh karena itu Anda dapat menambahkan warna dengan bawang merah, paprika merah ataupun zucchini kuning (semacam mentimun). Sedangkan untuk rasa dapat anda bubuhkan rempah-rempah seperti lada hitam.”

“Cobalah Anda bereksperimen dengan makanan Anda. Hanya melalui masakan multi warna, Anda mendapat manfaat penuh dari hidangan Anda.” (oli)

http://en.epochtimes.com/n2/health/food-five-colors-health-893.html

Bawang yang serbaguna


Orang Eropa telah menggunakan bawang semenjak zaman perunggu, namun kemungkinan bawang berasal dari Asia Barat atau Asia Tengah. Pentateuch, bagian tertua dari Bible, bahkan mempunyai catatan mengenai bawang merah dan bawang putih. Nama "onion" yang artinya bawang berasal dari era Latin akhir "cepa," atau kata turunannya, "cepolla."

Bawang dapat berfungsi ganda, baik sebagai sayuran atau bumbu. Kebanyakan makanan di seluruh dunia menambahkan bawang di banyak hidangan. Orang Austria, contohnya, mengonsumsi rata-rata 6 kilogram bawang per orang setiap tahunnya.

Varitas bawang sangat banyak pada bentuk, warna dan rasa. Rasa ringan dari bawang Spanyol idealnya cocok untuk daging panggang, sebagai bahan bumbu (dalam campuran dengan sayur lain, untuk menambah cita rasa). Bawang merah bahkan lebih ringan, dan digunakan terutama pada salad. Bawang bombay dengan rasa bawangnya yang kuat dan aromanya yang unik sangat disukai untuk memberi aroma pada makanan. Dan, jangan dilupakan bawang hijau, bawang prei dan jenis bawang putih yang lain.

Ketajaman karakteristik bawang berasal dari kandungan belerangnya yang mengandung minyak. Sayuran yang mengandung kadar gula tinggi (hingga 8%) terbukti mampu memberikan rasa manis dan nikmat bagi sajian masakan. Bawang yang disajikan sebagai masakan sayuran hampir bebas lemak, dan juga mengandung mineral dan vitamin dengan prosentase tinggi. Juga dapat meningkatkan metabolisme.

Bawang dapat dianggap sebagai tanaman antibiotik, karena kemampuannya membunuh kuman dan mencegah peradangan pada mulut dan sistem pencernaan. Beberapa sumber bahkan menganggap bawang memiliki kemampuan menyembuhkan, dalam kasus ini seperti penyakit jantung ringan, pembekuan darah dan pencegahan kanker. Pada umumnya, bawang dapat menahan naiknya gula darah, bekerja menurunkan kolesterol dan memiliki sifat antioksidan.

Bawang bermanfaat bagi keseluruhan sistem pencernaan. Sayuran (dari daun bawang) merangsang nafsu makan dan membantu perkembangan produksi lambung, organ dalam dan cairan empedu. Bawang dapat melancarkan buang air seni, dan dapat meningkatkan fungsi kandung kemih. Bawang memiliki suatu daya tarik menarik pada (sel) kulit, dan dapat membantu menyembuhkan luka, termasuk infeksi ringan pada umumnya, gigitan serangga, luka bakar ringan, luka sayat, borok ringan dan bisulan sesaat. Saat gejala kedinginan, flu atau ingusan, bawang dapat digunakan sebagai pencegah, serta dapat meringankan batuk dan sakit tenggorokan ringan.

Bawang adalah sayuran yang menyehatkan yang dapat juga disajikan atau dimakan sebagai jus tonik, untuk efek penyembuhan.

Jus bawang dapat dibuat sebagai berikut: ambil satu biji bawang kecil, kupas dan cacah, campur dengan dua sendok makan madu dan ½ cangkir air. Panaskan pelan-pelan sampai mendidih selama lima menit.

Setelah campuran mendidih, aduk, angkat dari api, diamkan selama lima jam, hingga benar-benar dingin.

Saring ampasnya. Minumlah airnya satu sendok makan, tiga kali sehari, sebagai pencegah flu, atau bagi manfaat kesehatan pada umumnya.

Dalam cara penyajian, bawang dapat disajikan mentahan, digoreng atau ditumis dengan sedikit minyak. (tnm/epochtimes)

Ketegangan Otak : Penyebab Sakit Kepala di Tempat Kerja


Kesejahteraan telah menjadi bagian dari peraturan dunia usaha-bisnis, karena banyak studi telah membuktikan bahwa kebugaran, kesehatan, dan kesehatan mental dapat meningkatkan produktivitas pegawai mereka dan mengurangi hari tidak produktif, yang akhirnya menghemat keuangan perusahaan.

Ada sejumlah persoalan fisik yang diketahui secara umum diantara para pekerja dan telah diarahkan. Kantor biasanya menyediakan tempat kerja secara ergonomis untuk mencegah sindrom tulang pergelangan tangan dan sakit punggung. Bagaimana pun, the National Headache Foundation (NHF) baru-baru ini mengumumkan survei atas sakit kepala di tempat kerja dan 93% responden melaporkan bahwa atasan mereka tidak memberikan in-formasi atas pencegahan atau perawatan sakit kepala yang berkaitan dengan pekerjaan. 99% dari responden ini mengalami sakit kepala selagi bekerja, namun 66% responden menyatakan bahwa mereka tidak melaporkan sakit kepala mereka ke penyelia, sebab mereka tidak merasa bahwa para penyelia akan bersifat simpatik. Mereka juga tidak ingin dianggap seperti “kaum fakir atau tukang mengeluh.”

Penting bagi tempat kerja untuk mengetahui masalah ini, sebab sakit kepala menyebabkan kehilangan hari produktif (separuh responden dilaporkan tidak hadir, satu — tiga hari per bulan), mengurangi produktivitas, dan kemampuan untuk berkonsentrasi, seperti halnya gangguan suasana hati (mood) dan perilaku mereka.

The National Headache Foundation (NHF) memberikan sejumlah tips untuk pencegahan sakit kepala di tempat kerja yang berkaitan dengan tekanan kerja, lampu TL (fluorescent), pancaran layar komputer dan kelelahan mata:

1. Carilah bantuan. Diskusikan hubungan antara sakit kepala Anda dan pekerjaan dengan pekerja medis yang bertugas. Dia dapat membantu Anda menentukan pilihan perawatan.

2. Jajaki sakit kepala Anda. Gunakan catatan harian sakit kepala, jejaki sakit kepala Anda untuk tiga bulan. Ambil buku catatan harian sakit kepala cuma-cuma dari www.headaches.org dan bawa hasil Anda ke pekerja medis profesional Anda untuk melihat dan menentukan apakah sakit kepala Anda dipicu oleh tempat kerja.

3. Singkirkan penerangan lampu TL (fluorescent).

4. Gunakan layar komputer anti silau.

5. Gunakan headset sebagai pengganti gagang telepon.

6. Sempatkan mengambil istirahat sejenak secara teratur.

7. Desain ruang kerja secara ergonomis.

Menurut studi pengawasan tempat kerja yang dilakukan di Turin, Italia pada Mei 2008, sebagian staf pencatatan dan kantor pajak Turin diberikan serangkaian latihan postural dan relaksasi yang didesain oleh kepala penulis studi Profesor Franco Mongini dari the Headache and Facial Pain Unit at the University of Turin.

Pada kelompok yang diberikan latihan di sepanjang harikerja mereka, karyawan melaporkan adanya pengurangan 41% pada sakit kepala mereka dan 54% pengurangan pada sakit bahu dan leher.

Barangkali melakukan satu set postural dan relaksasi dapat sangat menolong karyawan yang menderita sakit kepala saat kerja.

Ini adalah satu latihan sempurna yang ditemukan di Breaking the Headache Cycle, buku karangan Novak Livingston:

Jangan bernafas tegang. Mulai dengan menarik nafas dalamdalam melalui hidung, dan hembuskan melalui mulut dengan desau besar – “Ahh". Kemudian lanjutkan tarik dan hembuskan nafas yang difokuskan melalui hidung, dengan hitungan mundur mulai dari 4 sampai 1.

Lepaskan ketegangan otot. Duduk atau berbaring di tempat yang nyaman, dan hening beberapa menit untuk masuk ke dalam ketegangan tubuh anda. Hirup dan bayangkan oksigen penyembuhan dibawa ke area-area tubuh yang tegang di kepala, kulit kepala, wajah, rahang, leher, bahu, punggung, lengan, dan kaki. Hembuskan secara penuh dan dalam, lepaskan ketegangan dan sakit dengan masing-masing hembusan.

Susun kembali pemikiran negatif. Stres dan sakit secara otomatis membuat otak berpikiran pesimistis, menambah penderitaan. Lepaskan pemikiran yang tidak produktif ini begitu Anda mengenali, dan hadapi dengan pemikiran suportif, pemikiran menyembuhkan diri. Contoh pemikiran positif: “Saya menerima fakta bahwa saya sakit kepala, dan orang lain akan memahaminya.” dan “Saat ini saya harus memusatkan pikiran untuk merawat diri saya, maka saya pasti dapat melalui kesulitan ini sama halnya dengan yang pernah saya lakukan sebelumnya.” (et/feb)

Pedang Gou Jian Dipamerkan: Rambut Lewat Terputus

Pedang Gou Jian – raja Yue (kiri) dan tombak utusan raja Wu – dua buah senjata langka Tiongkok kuno ketika dipamerkan di museum kesenian Universitas Hong Kong, Mei 2005 yang lalu. (ZHONG YANG)


21 Juli lalu, dipamerkan benda kemiliteran kuno Tiongkok yang sangat langka, dari benda-benda yang tak ternilai tersebut dipamerkan, ada pedang milik Gou Jian (baca: kou cien), Raja Yue (sekitar 500 tahun SM), buku kuno ilmu kemiliteran Sun Zi (baca: suen ce, di Indonesia terkenal dengan Sun Tzu) berasal dari makam dinasti Han di gunung Yin Que (baca: yinjue) dan lain sebagainya.

Diantaranya juga terdapat pedang raja Yue, Gou Jian dan cucu Gou Jian. Pedang yang pernah dipergunakan oleh buyutnya serta pedang dari putera mahkota Wu. Empat pedang tersohor ini untuk kali pertama dipamerkan secara bersamaan di depan umum, sebuah kejadian langka di dalam sejarah.

Pekerja dengan sangat hati-hati menempatkan pedang Gou Jian dari Raja Yue yang didatangkan dari propinsi Hubei ke Beijing, ke dalam kotak pajangan khusus. Meski telah melewati usia yang begitu panjang masih saja tajam tak tertandingi.

Pedang Gou Jian tajamnya dapat membuat “rambut lewat, terputus” milik sang raja Yue membuat orang terkagum-kagum.

Menurut cerita pekerja, pedang Gou Jian sesudah digali keluar dan di dalam sebuah eksperimen, mata pedang (blade) dalam satu kali tebas dengan mudah memotong 26 lembar tumpuk kertas.

“Sungguh-sungguh telah dicoba oleh seorang pekerja yang mengambil sehelai rambutnya dan dilepas secara alami ke atas mata pedang, rambut tersebut langsung terpotong jadi 2.”

Pedang Gou Jian milik Raja Yue memiliki panjang 55.6 cm dan lebar 4,6 cm. Pada 1965 ditemukan di gunung Jiang Ling propinsi Hubei. Pada badan pedang terdapat tekstur berbentuk rhombis, berpola blue inlay berglasur dan terdapat permata turquoise (biru hijau).

Ketika digali tertancap di dalam sarung bercat transparan dan di bagian lehernya terlilit tali sutera. Di dekat pegangannya tertera “Pedang pribadi Gou Jian – Raja Yue”. Pedang tersebut berasal dari makam (dinasti) Chu, diletakkan di sebelah kiri kerangka jenazah, sebagai pedang pribadi.

Pedang Gou Jian dewasa ini adalah pusaka milik museum propinsi Hubei. Kepala museum propinsi Hubei, Wang Hongxing berkata, “Hingga sekarang, pedang ini masih saja diselimuti banyak misteri, misalnya tentang asal usulnya, teknik pembuatannya dan lain sebagainya.”

Selain kehadiran keempat pedang ternama tersebut, ada lagi yang boleh dibilang adalah “Pistol otomatis” zaman kuno, yakni busur mekanik otomatis dari zaman Zhan Guo (403 – 221 SM).

Wang Hongxing menyatakan, petugas arkeologi membuat turunannya sesuai dengan busur aslinya dan bisa dibidikkan sejauh 20 hingga 30 langkah, sekali isi bisa dipasang dan ditembakkan 2 batang anak panah mekanik, ini di zaman kuno nyaris bagaikan “pistol otomatis”.

Selain itu, di dalam pameran kali ini juga kali pertama ditunjukkan 20 potong serpihan buku (kala itu buku belum dibuat dari kertas, melainkan dari lempengan bambu) ilmu kemiliteran Sun Zi dari makam Han di gunung Yin Que.

Sisa serpihan ilmu kemiliteran hasil karya Sun Zi yang masih eksis dan tertua ini sangat berharga, setiap serpihan masing-masing diletakkan di dalam sebuah tabung kaca transparan, sekitarnya diisi penuh dengan cairan pelindung transparan, para penonton melalui kaca masih bisa membaca aksara berwarna hitam di atas serpihan tersebut. (The Epoch Times/whs)