17 Juli 2008

Konsumsi Ikan Saat Hamil, Hindari Merkuri


Banyak di antara Anda mestinya menaruh perhatian bahwa informasi nutrisi dan himbauan terkadang bertentangan, dan karenanya hal itu sangat membingungkan. Saya biasanya menyebutkan di setiap awal pembicaraan kita. Salah satu contoh yang sering saya sebutkan adalah rekomendasi umum untuk mengonsumsi makanan rendah lemak, diet makanan tinggi karbohidrat, walaupun sebaliknya ada beberapa perdebatan mengenai diet rendah karbohidrat (dan mungkin tinggi lemak).

Contoh lain yang sering saya sarankan pada wanita adalah mengonsumsi ikan berlemak yang kaya akan asam lemak omega-3 selama masa kehamilan sehingga baik bagi perkembangan otak janin. Sebaliknya sebagian orang mengingatkan kita untuk berhati-hati dengan ikan di masa kehamilan karena ikan dapat terkontaminasi merkuri yang dapat meracuni otak.

Para ilmuwan di Harvard Medical School dan Harvard School for Public Health baru-baru ini mempublikasikan sebuah studi yang menafsirkan hubungan antara makan ikan dan kadar merkuri selama masa kehamilan dan pengaruhnya bagi otak sang anak yang dilahirkan dari kehamilan tersebut.

Para ilmuwan yang melakukan studi ini membuat tafsiran terhadap asupan ikan dari 341 wanita selama pertengahan tiga bulan masa kehamilannya. Mereka juga mengukur tekanan darah kelompok wanita ini. Anak yang dilahirkan oleh para wanita tersebut diuji pada usianya yang ketiga tahun dengan melakukan tes perbendaharaan kata (vocabulary) dan kemampuan gerak visual (visual motor ability).

Inilah hasil yang mereka temukan:

Dengan kata lain, studi ini menyimpulkan bahwa perkembangan otak janin mungkin ikut terbantu dengan mengkonsumsi ikan, tetapi untuk hasil yang terbaik, wanita seharusnya menghidari mengonsumsi ikan yang terkontaminasi merkuri. Berbekal pengetahuan ini, saya pikir wanita mempunyai posisi yang lebih baik untuk memutuskan apakah mereka ingin makan ikan atau tidak selama masa kehamilannya, dan jika demikian, ikan yang bagaimanakah yang memiliki rasio “manfaat atau resiko” terbaik untuk dikonsumsi.

Tidak ada komentar: