29 Juli 2008

Pesawat NASA Temukan Es di Mars

Menurut ilmuwan kenamaan NASA, Mars Phoenix Lander telah menemukan es di atas permukaan Planet Merah. Penemuan ini adalah sebuah ’kunci’ dari pencarian terhadap air dan tanda-tanda kehidupan pada planet tetangga yang terdekat dengan bumi.

Bukti ini didapat dari serangkaian foto yang dikirimkan kembali oleh Phoenix mengenai sebuah parit yang digali dengan tangan robotnya, di daerah lingkaran Arctic Mars ini memperlihatkan gumpalan materi putih seukuran dadu yang meleleh secara perlahan setelah beberapa hari.

“Hari ini saya mengumumkan dengan bangga dan suka cita, bahwa kami telah me-nemukan bukti yang telah kami cari selama ini, bahwa ini adalah es dan bukan materi lainnya,” kata kepala peneliti proyek Peter Smith, dari University of Arizona, dalam sebuah jumpa pers.

Eksistensi air di atas permukaan planet Mars sangat penting karena ini adalah sebuah jawaban atas pertanyaan tentang adanya kehidupan atau tidak, bahkan dalam wujud mikroba purba sekalipun. Di bumi, air adalah sebuah unsur yang diperlukan kehidupan.

Ilmuwan pertama kali menemukan apa yang mereka percayai sebagai sebuah lembaran es raksasa di bawah permukaan tandus dari Kutub Utara Martian pada tahun 2002, ketika Mars Odyssey Orbiter mendeteksi melalui sebuah analisa hidrogen ketika sedang mengorbit planet tersebut.

Phoenix mendarat pada 25 Mei dan menemukan gumpalan putih tersebut ketika dia menggali sebuah parit sedalam beberapa inci dari permukaan tanah. Pada awalnya NASA sempat ragu untuk menyebut gumpalan putih tadi sebagai es, karena ada kemungkinan materi tersebut adalah garam.

‘Tanpa Argumen’

Tetapi urutan gambar foto tadi menunjukkan bahwa sekitar delapan gumpalan seukuran dadu tersebut perlahan-lahan lenyap, hal ini telah meyakinkan tim ilmuwan yang menelitinya, dan pada hari Kamis pukul 19:00 waktu Greenwich mereka memutuskan bahwa materi tersebut adalah air yang menjadi es.

“Foto ini sungguh meyakinkan,” kata Smith ketika melihat gambar-gambar itu untuk pertama kalinya. “Tidak ada argumen yang perlu dibuat lagi dan kami semua bertepuk tangan!”

Walaupun para ilmuwan menyatakan bahwa mereka sangat antusias dengan penemuan ini, akan tetapi yang menjadi langkah pertama dalam misi utama Phoenix adalah untuk memastikan bahwa air pernah mengalir di Mars dan jika terdapat kehidupan di planet tersebut entah dalam wujud apapun.

“Sekarang kami yakin bahwa kami ada di atas sebuah permukaan es dan dapat benar-benar menemukan tujuan dari misi penelitian ini.” kata Smith. “Saya hanya duduk di kursi, sungguh, menunggu untuk melihat laporan dari alat-alat kami.”

Beberapa minggu lagi tim ilmuwan akan menganalisa es dan tanah tersebut untuk meneliti sejarah geologi dan mencari materi organik.

“Fakta bahwa di sana ada es bukanlah suatu jaminan bahwa tempat tersebut bisa dihuni,” kata Smith. “Es tersebut mungkin selalu dalam kondisi membeku dan apabila dalam kondisi membeku seperti itu ditambah lagi dengan tidak adanya makanan maka tempat itu bukanlah sebuah tempat yang layak untuk dihuni.”

“Ini benar-benar sebuah sejarah modern dari lapisan di mana kami datang untuk mengungkapkannya.”

Pesawat senilai US$420 juta telah menghabiskan waktu selama 10 bulan untuk menempuh perjalanan dari Bumi menuju Mars dan telah menganalisa contoh tanah yang diambil dari permukaan tanah dan meletakkannya dalam laboratorium pesawat. (rtr/san)

Tidak ada komentar: